Kamis, 12 Juli 2018

PENYAKIT TIROID. Apa aja sih penyakit yang bisa menyerang kelenjar tiroid?

Ada berapa banyak sih gangguan tiroid? Dan kenapa orang-orang masih menganggap bahwa semua gangguan tiroid itu sama.
Oke disini aku mau jelasin beberapa yah.

Jadi gangguan tiroid itu berbeda-beda. Diagnosisnya berbeda. Penanganannya juga berbeda.
Sebelumnya tau dong yah kalo kelenjar tiroid itu dimana?
Iya letaknya di bawah jakun (adam's apple). Semua orang normal nya punya tiroid, dan normalnya juga ga akan teraba atau terasa kalau tiroid nya sehat. Untuk lebih lengkapnya bisa scrool ke bawah ya.
Sumber: google.com
Apa itu Kelenjar Tiroid?
    Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar yang terletak pada leher bagian depan di bawah jakun. Dan memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu. Kelenjar ini merupakan kelenjar penghasil hormon tiroid yang sangat penting bagi tubuh manusia. Salah satu fungsi hormon tiroid mengatur kecepatan pembakaran energi dalam tubuh dan juga membuat protein serta mengatur respon tubuh terhadap hormon yang lain.
    Kelenjar tiroid menghasilkan dua jenis hormon tiroid, yaitu : Triiodotironin (T3) dan Tiroksin (T4). Keduanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah. Pengaturan produksi hormon tiroid ini, dipengaruhi oleh Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di otak. Kelenjar tiroid sering dikaitkan dengan iodium yang merupakan bahan baku produksi hormon tiroid. Dilihat dari pentingnya kelenjar tiroid pada tubuh manusia, maka jika ada gangguan pada kelenjar tiroid tentu akan berdampak signifikan pada tubuh. Berikut merupakan gangguan-gangguan pada kelenjar tiroid serta penjelasannya.

  1. Gangguan Struma dan Kanker Tiroid
Gangguan Struma Nontoksik (Euthyroid)
Yang dimaksud dengan struma nontoksik adalah pembengkakan kelenjar tiroid tanpa gangguan produksi hormon tiroid atau disebut juga eutiroid (normal tiroid). Pembengkakan ini dapat bersifat merata   (difus), yang sering berkaitan dengan kekurangan iodium, maupun benjolan (nodul tiroid). Penanganan pada struma difus adalah dengan pemberian hormon tiroid yaitu L-tiroksin yang akan menekan kadar TSH sehingga mengurangi pembesaran kelenjar tiroid. Sedangkan untuk benjolan tiroid dengan penyedotan cairan kista atau pengangkatan (operasi).
Sumber: Pita Tosca

Sumber: Pita Tosca


Kanker Tiroid
Tumor pada tiroid atau biasa dikenal sebagai kanker tiroid (Thyroid Carcinoma) adalah suatu kelainan yang menyebabkan adanya benjolan pada kelenjar tiroid akibat dari pertumbuhan tumor, baik jinak maupun ganas, proses peradangan atau infeksi, kekurangan iodium serta proses autoimun.
Sedangkan kanker tiroid adalah pertumbuhan tumor ganas pada tiroid yang membesar lebih cepat dan bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Diagnosis Kanker Tiroid

Untuk menegakkan diagnosis kanker tiroid biasanya dilakukan pemeriksaan klinis imaging misalnya USG, CT Scan, Sidik Tiroid, atau bila perlu dilakukan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) atau Aspirasi Jarum Halus (AJH).
Jenis Kanker Tiroid
Papiler, Folikuler, Meduler, dan Anaplastik. 
Angka Kejadian Kanker Tiroid Semakin Meningkat
Dengan usia penderita yang cenderung semakin muda (20-65 th), sebagian besar perempuan. Dalam sepuluh tahun terakhir, angka kejadian kanker tiroid meningkat dua kali lipat.
Gejala Kanker Tiroid
  • Benjolan di leher
  • Suara serak yang tak kunjung menghilang
  • Kesulitan menelan dan bernapas
  • Pembengkakan    kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Pada tahap awal jarang terasa gejala, sering kali baru menyadari saat memasuki stadium lanjut.
Penanganan kanker tiroid dilakukan dengan tindakan operasi yaitu pengangkatan kelenjar tiroid yang akan menyebabkan komplikasi pembedahan yaitu kondisi pasien menjadi hipotiroid dan penurunan kadar kalsium, sehingga pasien dengan diagnosa kanker tiroid akan mengonsumsi hormon sintesis pengganti fungsi tiroid seumur hidup oleh karenanya penderita kanker tiroid mengalami kondisi (lifetime disease) dan harus menyesuaikan dengan kondisi normal yang baru. Agar sel kanker tidak tumbuh kembali, dilakukan proses ablasi pemberian iodium radio aktif (radio iodine therapy) pada beberapa jenis kanker tiroid dan penekanan TSH sampai kurang dari nilai 0,1.
Penyebaran Kanker Tiroid
Penyebaran kanker tiroid bisa terjadi di kelenjar getah bening, payudara, tulang belakang, dan paru-paru. Banyak pasien yang terlambat penanganannya mengalami kondisi demikian.
Sumber: Pita Tosca
  1. Gangguan Hormonal pada Kelenjar Tiroid
Selain kanker dan tumor jinak pada kelenjar tiroid,  gangguan lainnya yang dapat terjadi pada kelenjar tiroid yaitu ketidakseimbangan hormon tiroid. Gangguan ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kekurangan (hipotiroid) dan kelebihan (hipertiroid) dari hormon tiroid. Gangguan hormon tiroid ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan thyroid scan.
Hipotiroid
Hipotiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid kurang aktif sehingga produksi hormon tiroid menjadi rendah. Hal ini menyebabkan metabolisme tubuh seseorang menjadi lambat. Hipotiroidisme dapat dikenali dengan tanda dan gejala berupa :
  • Kelelahan dan lemas
  • Tidak tahan terhadap suhu dingin
  • Kenaikan berat badan meskipun nafsu makan kurang
  • Rambut rontok
  • Konstipasi  (sulit buang air besar)
  • Daya ingat dan konsentrasi lemah
  • Denyut jantung lambat
  • Depresi
  • Nyeri otot
  • Kulit kering
  • Wajah bengkak
  • Mudah mengantuk
Selain tanda dan gejala di atas, hipotiroid juga perlu dipastikan dengan pemeriksaan tes darah yaitu kadar TSH dan hormon tiroid (T3 dan T4 bebas). Hipotiroid dapat disebabkan beberapa hal, di antaranya karena kekurangan iodium, penyakit autoimun Hashimoto , kelainan bawaan sejak lahir (hipotiroid kongenital), operasi pengangkatan tiroid, ataupun ablasi tiroid dengan iodium radioaktif.
Kondisi hipotiroid pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian hormon tiroid sintetis (levothyroxine).
Sumber: Pita Tosca

Hipertiroid
Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga memproduksi hormon tiroid dalam jumlah berlebihan. Kondisi ini menyebabkan metabolisme tubuh seseorang menjadi meningkat. Hipertiroidisme dapat dikenali dengan tanda dan gejala berupa:
  • Denyut jantung cepat
  • Penurunan berat badan
  • Tidak tahan terhadap suhu panas
  • Tangan tremor (gemetar)
  • Mudah lapar
  • Gelisah, cemas
  • Gangguan siklus menstruasi
  • Mata melotot (pada kasus Graves Disease)
  • Insomnia (sulit tidur)
Selain tanda dan gejala di atas, hipertiroid juga perlu dipastikan dengan pemeriksaan tes darah yaitu kadar TSH dan hormon tiroid (T3 dan T4 bebas). Thyroid scan juga diperlukan untuk menilai tingkat fungsional kelenjar tiroid. Hipertiroidi dapat disebabkan oleh kelainan imunitas/autoimun (Penyakit Graves), gondok beracun/multinodular goiter, dan juga konsumsi iodium berlebih.
Kondisi hipertiroid pada umumnya dapat diatasi dengan obat anti-tiroid, operasi, atau pengobatan dengan iodium radioaktif.
Sumber: Pita Tosca

Penyakit Autoimun yang Menyerang Kelenjar Tiroid
Kedua gangguan tiroid tersebut di atas dapat disebabkan karena kelainan imunitas atau penyakit autoimun. Ada dua jenis penyakit autoimun yang secara spesifik menyerang kelenjar tiroid, yaitu :
  • Hashimoto Tiroiditis
adalah satu kondisi di mana sistem imun tubuh berubah menjadi agresif dan menyerang kelenjar tiroid yang dianggap sebagai benda asing sehingga menyebabkan peradangan dan berujung pada penurunan produksi hormon tiroid. Penderita Hashimoto pada umumnya akan mengalami kelelahan kronis, kenaikan berat badan, kulit kering, konstipasi, suara parau, dan bisa juga memiliki benjolan pada kelenjar tiroid.
Diagnosis Hashimoto Tiroiditis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan hormon tiroid dan juga antibodi yang terkait dengan penyakit ini, yaitu Anti-TPO.
  • Penyakit Graves
adalah gangguan sistem imun yang juga menyerang kelenjar tiroid namun menyebabkan peningkatan jumlah hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Beberapa tanda dan gejalanya yang khas antara lain tangan gemetar (tremor), kecemasan, tidak tahan panas, telapak tangan mudah berkeringat, penurunan berat badan, pembesaran bola mata (Graves’ ophthalmopathy/exophtalmus), kelelahan, hingga detak jantung yang meningkat.
Pemeriksaan antibodi yang terkait dengan penyakit Graves yaitu TRAb (thyrotropin receptor antibody).
Sumber: Pita Tosca

Hipotiroid Kongenital
Adalah keadaan hipotiroid yang sudah ada pada bayi baru lahir, yang disebabkan karena kelainan pada pembentukan kelenjar tiroid.  Pada minggu-minggu pertama setelah lahir, bayi tampak normal. Namun beberapa bulan kemudian, bayi dengan hipotiroid kongenital akan memiliki tanda-tanda fisik yang khas seperti bayi kurang aktif, malas menetek, kuning, lidah membesar, perut buncit, dan pusar bodong. Hipotiroid kongenital akan berdampak pada gangguan tumbuh kembang, termasuk gangguan perkembangan mental.
Sebagai upaya preventif dan deteksi dini, diperlukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi berusia 2-3 hari, dan segera mengobatinya dengan hormon pengganti tiroid apabila positif didiagnosis hipotiroid.

#CHECKYOURNECK
Begitu pentingnya informasi yang dibutuhkan terkait gangguan tiroid di masyarakat membuat Pita Tosca berdedikasi untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat awam dengan melakukan seminar, penyuluhan, dan selalu melakukan deteksi dini #checkyourneck. Seminar dan penyuluhan dilakukan dengan bekerja sama dengan para dokter pendamping Pita Tosca yang merupakan dokter spesialis endokrin, onkologi, kedokteran nuklir, dan kandungan serta psikolog klinis. Harapannya masyarakat mampu teredukasi dengan baik oleh para ahli dan mampu melakukan pendampingan terhadap pasien. Sedangkan #CheckYourNeck merupakan tag-line yang selalu Pita Tosca sampaikan di setiap kesempatan untuk melakukan deteksi dini gangguan tiroid. Berikut adalah langkah-langkah melakukan  #CheckYourNeck :
  1. Berdiri di depan cermin
  2. Pandangan di arahkan ke atas, sehingga bagian leher terbuka lebar
  3. Lakukan gerakan menelan
  4. Perhatikan daerah di bawah jakun
  5. Lakukan kembali gerakan menelan, sambil meraba bagian bawah jakun dengan ujung jari –jari kedua tangan
  6. Perhatikan kemungkinan adanya pembesaran, atau benjolan yang dapat teraba
  7. Konsultasikan ke dokter jika ada yang mencurigakan
  8. Perabaan leher sebaiknya dibantu oleh orang lain
Dan kalau teman teman ada yang punya gangguan tiroid juga lebih baik segera ke dokter ya dan jangan ditunda. Jadi gaperlu mahal mahal ke tabib atau pengobatan alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar