Cara mendiagnosis Autoimun Hashimoto
Secara keseluruhan, dokter bakalan nyuruh kamu tes antibody
untuk mengklarifikasi kalau kamu menyandang Hashimoto
Disease. Biasanya dokter bakalan dengerin dulu sih apa curhatan kamu ke
dokter tentang gejala-gejala yang dirasain. Misalnya kaya berat badan yang
ngelonjak naik, kulit kering, selalu kecapekan (fatigue), sembelit atau emang
ada masalah tiroid sebelumnya dan tampak goiter.
Diagnosisnya sesuai dengan gejala yang dirasa. Biasanya
dokter liat dari hasil tes darah sebelumnya atau rekam medis yang kamu punya.
Ga heran sih. Hashimoto ga secepat itu di diagnosis. Pasti ke deteksinya
penyakit lain-lain dulu deh. Atau misalnya kamu ga punya rekam medis tertentu
karena emang kamu (dulunya) jarang sakit seperti saya, harusnya dokter nyuruh
buat tes panel tiroid lengkap.
Apa aja sih tes panel tiroid lengkap itu?
- Tes hormon. Darah kita bisa jelasin segimana banyak hormon yang di produksi oleh kelenjar tiroid dan kelenjar pituitary di otak kita. Kalo tiroid kamu kurang aktif, hasilnya hormon tiroid kamu bakal rendah. Hormon tiroid biasanya T3 (triiodotironin) dan T4 (thyroxine). Diwaktu yang bersamaan, TSHs atau Thyroid Stimulating Hormon bakal tinggi karena kelenjar pituitary di otak kamu mencoba untuk menstimulai kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon yang cukup. (Tapi sayang, kelenjar tiroidnya ga mampu produksi akhirnya ini jadi penyebab goiter/gondok pada penyandang hipotiroid).
- Tes antibody. Karene Hashimoto Disease adalah gangguan autoimun, ini jadi alasan dari meningkatnya produksi antibody yang abnormal. Tes darah bisa ngejelasin nih kalau didalam darah kita ada antibody yang menyerang kelenjar tiroid. Namanya Anti TPO atau Antibodies Thyroid Peroxidase). Enzim yang normalnya ditemukan di kelenjar tiroid yang berperan penting dalam produksi hormon tiroid. Biasanya jumlahnya hanya sedikit, pada orang dengan hashimoto angkanya biasanya tinggi. (tergantung dari nilai rujukan lab nya ya, seperti saya rujukan untuk hasil negatif di angka <5,6 sedangkan hasil dari anti TPO saya ada di angka 2169, 14)
Dulu banget nih ya, waktu dokter belum ngerti gimana caranya
tes antibody untuk hashimoto biasanya dokter cuma cek TSHs aja untuk nunjukin
bahwa hormon pituitary nya tinggi. Kalau angka nya masih agak deket sama nilai
rujukannya sih, ga terlalu kerasa banget itu semua gejalanya. Kalo di
Indonesia, biasanya yang TSHs nya >10
yang baru boleh diberikan supresi hormon pengganti.
TSHs tes juga berperan untuk memanage hipotiroid kamu.
Karena tes TSHs ini lah yang jadi acuan berapa banyak dosis supresi hormon
pengganti yang harus kamu konsumsi setiap harinya.
Treatment (pengobatan)
Treatment untuk hashimoto hanya perlu observasi rutin dan
minum obat. Kalo misalnya hormon kamu masih normal sih dokter cuma bakalan
pantau keadaan kamu aja setiap bulannya. Tapi kalo hormon kamu kurang, berarti
kamu butuh pengobatan secapatnya. Kemungkinan kita bakal konsumsi ini seumur
hidup.
KENAPA SEUMUR HIDUP? AKU GA TERIMA BANGET MINUM OBAT TERUS
SETIAP HARI. AKU UDAH GA KUAT LAGI. AKU MAU MATI AJA RASANYA.
Lebay! Duuuuh sepertinya ga banget deh kalo harus nyerah hanya
karena hashimoto doang (padahal aku sempet mikir gini). Iya, memang hashimoto cukup mengganggu kualitas hidup
saya tapi bukan berarti saya ga bisa hidup normal dong yah. Cuma belum saatnya
aja mungkin.
Jadi alasan kenapa harus minum obat seumur hidup adalah:
karena kelenjar tiroid kita sudah rusak, sudah tidak berfungsi sebagian atau
seluruhnya, sudah tidak dapat bekerja maksimal dan karena Allah sebaik baiknya
pencipta jadilah kelenjar ini gaada gantinya buat ngejalanin fungsi tubuh kita.
Itulah alasannya kita harus minum obat adalah supaya kita tetap bisa aktifitas
normal karena tubuh kita udah ga seperti dulu lagi .
Obat apa sih yang diminum?
Obat yang di konsumsi itu adalah supresi hormon sistetis
pengganti, namanya Levothyroxine Sodium, di Indonesia sendiri hanya ada 2
brand. Yaitu Thyrax dan Euthyrox. Hanya dua, gaada lagi. Jadi jangan percaya
gitu aja sama anjuran pergi ke alternatif atau rebus rebus konsumsi
kapsul/serbuk herbal macem macem deh. Itupun Thyrax udah ditarik dari pasaran yang entah
kenapa.
Saya sendiri konsumsi Euthyrox setiap hari. Dosisnya pun
masih menyesuaikan dosis karna sampai saat ini hormon nya belum stabil kaya anak ABG. Treatment
dengan menggunakan Levothyroxine ini biasanya digunakan seumur hidup. Dosis yang
digunakan bisa berubah sewaktu-waktu dilihat dari kebutuhan tubuhnya. Kalau hormon
udah normal dan stabil baru deh bisa dek TSHs nya setiap 6 bulan sekali/1 tahun
sekali.
Yuk, pantau dosisnya.
Untuk menentukan dosis yang tepat
untuk levothyroxine ini, dokter biasanya nyuruh kamu untuk cek kadar TSHs
setiap beberapa minggu setelah treatment. Terlalu banyak dosis dari hormon
tiroid pengganti ini juga bisa mempercepat kerapuhan tulang, bikin resiko
osteoporosis jadi makin tinggi. Kelebihan dosis Levothyroxine juga bisa
menyebabkan irama jantung jadi ga beratura (arrhythmia).
Aku pernah nih rasain jantung ga teratur degupannya dan capek banget. Seperti jantungnya
mau keluar dari tempatnya gitu.
Tenang aja dong, Levothyroxine kalo
di konsumsi sesuai dengan kebutuhan kita gaakan menimbulkan efek samping apapun
kok, yang penting dosisnya sesuai. Oh iya Levothyroxine Sodium juga cukup
terjangkau. Di Indonesia sendiri ada 2 merk yang biasanya dokter resepin buat
pasien hipotiroid maupun hashimoto. Thyrax dan Euthyrox. Tapi sayang thyrax
udah jarang ada di pasaran, katanya sih udah ditarik sama produsennya yang aku
sendiri ga tau kenapa. Tapi masih ada Euthyrax yang terhitung murah juga.
Harganya
Rp 58.000 untuk Euthyrox 100mcg/blister (isi 25 butir).
Ada juga yg 50mcg,
harganya Rp 32.000 untuk Euthyrox 50mcg/blister (isi 25 butir).
Oh iya, kalau udah konsumsi
supresi hormon pengganti ini jangan pernah kelupaan minum ya. Atau berhenti
minum tiba-tiba tanpa perintah dokter. Kalo kelupaan atau stop tiba-tiba gitu
nanti semua gejalanya bakalan kembali lagi dan ganggu aktifitas sehari-hari
banget.
BEBERAPA OBAT-OBATAN YANG AKAN BERINTERAKSI DENGAN LEVOTHYROXINE?
Beberapa obat, suplemen dan
beberapa makanan mungkin akan mempengaruhi kemampuan levothyroxine untuk
diserap oleh tubuh. Tapi bisa kok disiasati dengan jaga jarak minimal 4 jam
sebelum minum obat atau suplemen lainnya untuk mencegah masalah lain. Apa aja
sih zat yang berinteraksi dengan levothyroxine :
- Suplemen zat besi, termasuk multivitamin yang mengandung zat besi juga ya
- Konsumsi berlebihan dari kacang kedelai dan olahannya seperti susu kedelai, tahu, tempe, tauco, kecap dan beberapa mayonnaise instant dalam kemasan.
- Cholestyramine, seperti simvastatin. Obat untuk menurunkan kadar kolestrol dalam darah.
- Alumunium hydroxide, biasanya zat ini ada di beberapa antasida (obat maag).
- Suplemen kalsium dan makanan yang mengandung kalsium seperti susu, keju atau yogurt.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar