Sabtu, 08 Juli 2017

Apa sih Hashimoto Disease? (Part 2)

Gue lanjut ya ke part 2.


Cara mendiagnosis Autoimun Hashimoto

Secara keseluruhan, dokter bakalan nyuruh kamu tes antibody untuk mengklarifikasi kalau kamu menyandang Hashimoto Disease. Biasanya dokter bakalan dengerin dulu sih apa curhatan kamu ke dokter tentang gejala-gejala yang dirasain. Misalnya kaya berat badan yang ngelonjak naik, kulit kering, selalu kecapekan (fatigue), sembelit atau emang ada masalah tiroid sebelumnya dan tampak goiter.

Diagnosisnya sesuai dengan gejala yang dirasa. Biasanya dokter liat dari hasil tes darah sebelumnya atau rekam medis yang kamu punya. Ga heran sih. Hashimoto ga secepat itu di diagnosis. Pasti ke deteksinya penyakit lain-lain dulu deh. Atau misalnya kamu ga punya rekam medis tertentu karena emang kamu (dulunya) jarang sakit seperti saya, harusnya dokter nyuruh buat tes panel tiroid lengkap. 

Apa aja sih tes panel tiroid lengkap itu?
  • Tes hormon. Darah kita bisa jelasin segimana banyak hormon yang di produksi oleh kelenjar tiroid dan kelenjar pituitary di otak kita. Kalo tiroid kamu kurang aktif, hasilnya hormon tiroid kamu bakal rendah. Hormon tiroid biasanya T3 (triiodotironin) dan T4 (thyroxine). Diwaktu yang bersamaan, TSHs atau Thyroid Stimulating Hormon bakal tinggi karena kelenjar pituitary di otak kamu mencoba untuk menstimulai kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon yang cukup. (Tapi sayang, kelenjar tiroidnya ga mampu produksi akhirnya ini jadi penyebab goiter/gondok pada penyandang hipotiroid).
  • Tes antibody. Karene Hashimoto Disease adalah gangguan autoimun, ini jadi alasan dari meningkatnya produksi antibody yang abnormal. Tes darah bisa ngejelasin nih kalau didalam darah kita ada antibody yang menyerang kelenjar tiroid. Namanya Anti TPO atau Antibodies Thyroid Peroxidase). Enzim yang normalnya ditemukan di kelenjar tiroid yang berperan penting dalam produksi hormon tiroid. Biasanya jumlahnya hanya sedikit, pada orang dengan hashimoto angkanya biasanya tinggi. (tergantung dari nilai rujukan lab nya ya, seperti saya rujukan untuk hasil negatif di angka <5,6 sedangkan hasil dari anti TPO saya ada di angka 2169, 14)

Dulu banget nih ya, waktu dokter belum ngerti gimana caranya tes antibody untuk hashimoto biasanya dokter cuma cek TSHs aja untuk nunjukin bahwa hormon pituitary nya tinggi. Kalau angka nya masih agak deket sama nilai rujukannya sih, ga terlalu kerasa banget itu semua gejalanya. Kalo di Indonesia, biasanya yang TSHs nya >10  yang baru boleh diberikan supresi hormon pengganti.

TSHs tes juga berperan untuk memanage hipotiroid kamu. Karena tes TSHs ini lah yang jadi acuan berapa banyak dosis supresi hormon pengganti yang harus kamu konsumsi setiap harinya.

Treatment (pengobatan)

Treatment untuk hashimoto hanya perlu observasi rutin dan minum obat. Kalo misalnya hormon kamu masih normal sih dokter cuma bakalan pantau keadaan kamu aja setiap bulannya. Tapi kalo hormon kamu kurang, berarti kamu butuh pengobatan secapatnya. Kemungkinan kita bakal konsumsi ini seumur hidup.

KENAPA SEUMUR HIDUP? AKU GA TERIMA BANGET MINUM OBAT TERUS SETIAP HARI. AKU UDAH GA KUAT LAGI. AKU MAU MATI AJA RASANYA.

Lebay! Duuuuh sepertinya ga banget deh kalo harus nyerah hanya karena hashimoto doang (padahal aku sempet mikir gini). Iya, memang hashimoto cukup mengganggu kualitas hidup saya tapi bukan berarti saya ga bisa hidup normal dong yah. Cuma belum saatnya aja mungkin.

Jadi alasan kenapa harus minum obat seumur hidup adalah: karena kelenjar tiroid kita sudah rusak, sudah tidak berfungsi sebagian atau seluruhnya, sudah tidak dapat bekerja maksimal dan karena Allah sebaik baiknya pencipta jadilah kelenjar ini gaada gantinya buat ngejalanin fungsi tubuh kita. Itulah alasannya kita harus minum obat adalah supaya kita tetap bisa aktifitas normal karena tubuh kita udah ga seperti dulu lagi .

Obat apa sih yang diminum?

Obat yang di konsumsi itu adalah supresi hormon sistetis pengganti, namanya Levothyroxine Sodium, di Indonesia sendiri hanya ada 2 brand. Yaitu Thyrax dan Euthyrox. Hanya dua, gaada lagi. Jadi jangan percaya gitu aja sama anjuran pergi ke alternatif atau rebus rebus konsumsi kapsul/serbuk herbal macem macem deh. Itupun Thyrax udah ditarik dari pasaran yang entah kenapa.
Saya sendiri konsumsi Euthyrox setiap hari. Dosisnya pun masih menyesuaikan dosis karna sampai saat ini hormon nya belum stabil kaya anak ABG. Treatment dengan menggunakan Levothyroxine ini biasanya digunakan seumur hidup. Dosis yang digunakan bisa berubah sewaktu-waktu dilihat dari kebutuhan tubuhnya. Kalau hormon udah normal dan stabil baru deh bisa dek TSHs nya setiap 6 bulan sekali/1 tahun sekali.

Yuk, pantau dosisnya.
Untuk menentukan dosis yang tepat untuk levothyroxine ini, dokter biasanya nyuruh kamu untuk cek kadar TSHs setiap beberapa minggu setelah treatment. Terlalu banyak dosis dari hormon tiroid pengganti ini juga bisa mempercepat kerapuhan tulang, bikin resiko osteoporosis jadi makin tinggi. Kelebihan dosis Levothyroxine juga bisa menyebabkan irama jantung jadi ga beratura (arrhythmia). Aku pernah nih rasain jantung ga teratur degupannya dan capek banget. Seperti jantungnya mau keluar dari tempatnya gitu.
Tenang aja dong, Levothyroxine kalo di konsumsi sesuai dengan kebutuhan kita gaakan menimbulkan efek samping apapun kok, yang penting dosisnya sesuai. Oh iya Levothyroxine Sodium juga cukup terjangkau. Di Indonesia sendiri ada 2 merk yang biasanya dokter resepin buat pasien hipotiroid maupun hashimoto. Thyrax dan Euthyrox. Tapi sayang thyrax udah jarang ada di pasaran, katanya sih udah ditarik sama produsennya yang aku sendiri ga tau kenapa. Tapi masih ada Euthyrax yang terhitung murah juga. 
Harganya Rp 58.000 untuk Euthyrox 100mcg/blister (isi 25 butir). 
Ada juga yg 50mcg, harganya Rp 32.000 untuk Euthyrox 50mcg/blister (isi 25 butir).
Oh iya, kalau udah konsumsi supresi hormon pengganti ini jangan pernah kelupaan minum ya. Atau berhenti minum tiba-tiba tanpa perintah dokter. Kalo kelupaan atau stop tiba-tiba gitu nanti semua gejalanya bakalan kembali lagi dan ganggu aktifitas sehari-hari banget.

BEBERAPA OBAT-OBATAN YANG AKAN BERINTERAKSI DENGAN LEVOTHYROXINE?

Beberapa obat, suplemen dan beberapa makanan mungkin akan mempengaruhi kemampuan levothyroxine untuk diserap oleh tubuh. Tapi bisa kok disiasati dengan jaga jarak minimal 4 jam sebelum minum obat atau suplemen lainnya untuk mencegah masalah lain. Apa aja sih zat yang berinteraksi dengan levothyroxine :
  • Suplemen zat besi, termasuk multivitamin yang mengandung zat besi juga ya
  • Konsumsi berlebihan dari kacang kedelai dan olahannya seperti susu kedelai, tahu, tempe, tauco, kecap dan beberapa mayonnaise instant dalam kemasan.
  • Cholestyramine, seperti simvastatin. Obat untuk menurunkan kadar kolestrol dalam darah.
  • Alumunium hydroxide, biasanya zat ini ada di beberapa antasida (obat maag).
  • Suplemen kalsium dan makanan yang mengandung kalsium seperti susu, keju atau yogurt.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar